Jumat, 31 Mei 2013

Dasar Penyusunan Algoritma

Sejauh ini tidak ada standarisasi tentang bagaimana menyusun algoritma. Secara prinsip, Anda mempunyai kebebasan untuk menyusun bentuk suatu algoritma. Anda bisa menggunakan kata-kata dalam bahasa manusia,pseukode atau bahkan diagram alir untuk mewujudkan suatu algoritma.

Walaupun begitu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun suatu algoritma. Menurut Knuth  dan juga Horowitz dkk, ada lima ciri penting yang harus dimiliki sebuah algoritma yaitu berupa finiteness, definitiness, masukan, keluaran, dan efektivitas.

1. Finitiness. Finitiness  menyatakan bahwa suatu algoritma harus berakhir untuk semua kondisi setelah memproses sejumlah langkah.

2. Definitiness. Definitiness menyatakan bahwa setiap langkah harus dinyatakan dengan jelas (tidak rancu atau mendua-arti).

3. Masukan. Setiap algoritma bisa tidak memiliki masukan atau mempunyai satu atau beberapa masukan. Masukan merupakan suatu besaran yang diberikan di awal sebelum algoritma diproses.

4. Keluaran. Setiap algoritma memiliki keluaran, entah hanya sebuah atau banyak keluaran. Keluaran merupakan besaran yang mempunyai kaitan atau hubungan dengan masukan.

5. Efektivitas. Setiap algoritma diharapkan bersifat efektif, dalam arti semua operasi yang dilaksanakan oleh algoritma haruslah sederhana dan dapat dikerjakan dalam waktu yang terbatas. Secara prinsip, setiap instruksi dalam algoritma dapat dikerjakan oleh orang dengan hanya menggunakan kertas dan pensil.


Menurut Cormen, dkk, sebuah algoritma dikatakan benar, untuk berbagai ragam masukan, jika algoritma berakhir dengan keluaran yang benar. Pada keadaan seperti ini, algoritma menyelesaikan masalah komputasi yang diberikan.

Selain ketentuan-ketentuan yang telah disebutkan, patut pula ditekankan disini untuk selalu menghindari langkah yang merujuk ke langkah lain. Contoh perujukan ke langkah lain ditunjukkan pada contoh berikut, yang membahas algoritma Euclid yang dijelaskan oleh Knuth
Like This Article ? :