Jumat, 31 Mei 2013

Penjelasan Relasi Matematika Diskrit

Jika di kehidupan nyata, ada yang namanya suatu hubungan (relasi) antara individu dan individu didalam suatu kelompok. Ataupun hubungan unsur lain terhadap unsur/ hal lain, misal, hubungan antar tetangga, hubungan mahasiswa dengan  mata kuliah ataupun hubungan dosen dengan pelajaran yang dia punya, dan lain-lain.

Di materi Relasi ini, saya akan membahas tentang hubungan/ relasi, hubungan antara dua unsur/himpunan yang tidak kosong dengan satu aturan hubungan atau perkaitan tertentu, Penjelasan yang saya akan jelaskan meliputi definisi dan fungsi, operasi dan sifatnya. 


Definisi
Kita misalkan E & F sebagai himpunan, hubungan antara himpunan & himpunan merupakan himpunan yang memiliki pasangan atau huruf/ angka yang berurutan,  tetapi  mengikuti aturan tertentu. Dengan demikian hubungan  biner antar himpunan dan F, merupakan himpunan  dari × ⊆(× F).

Example:
Misal E  = {2, 4, 6} dan = {2, 4, 6, 8 }. Jika didefinisikan relasi dari ke  menggunakan aturan seperti, (e,fb) ∈ jika faktor dari f, dan Seperti yang kalian pelajari sebelumnya atau yang sudah kalian ketahui,

× menjadi :
× = {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 8), (4, 2), (4, 4), (4, 6), (4, 8), (6, 2), (6, 4), (6, 6), (6, 8)}
Jika menggunakan aturan relasi/ hubungan diatas, relasi dari E  ke F  yang mengikuti aturan tadi menjadi,
= {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 8)}

Hubungan/Relasi bisa juga  terjadi hanya pada satu atau sebuah himpunan, yaitu hubungan  pada E,  di himpunan E, yang merupakanhimpunan × E

Example: 
Misal a/ relasi pada = {2, 3, 4, 8, 9} yang diumpamakan :
(xy) ∈ Rdan bila habis dapat dibagi oleh y.
Relasi pada E  yang menggikuti aturan tersebut a/ seperti dibawah ini.
= {(2, 2), (4, 4), (4, 2), (8, 8), (8, 2), (8, 4), (3, 3), (9, 9), (9, 3)}

Example about Relation/ contoh relasi : 


E :NAMA, SUBYEK/ Domain
F :OBYEK/ Kodomain
R :Relasi atau hubungan antar makanan favorit

Sifat-Sifat Relasi 
Relasi atau hubungan pada himpunan punya suatu sifat, sifat-sifat yang ada seperti..

1. Refleksif (reflexive)
Suatu relasi pada himpunan disebut refleksif jika (ee) ∈ untuk setiap ∈ E. Dan bisa disebut juga hubungan relasi pada himpunan diketahui tidak refleksif jika ∈ E dan begitu pula jika (aa) ∉ R.

Example: 
Misalkan = {1, 2, 3, 4}, dan sifat Relasi R adalah  ‘≤’ yang dimisalkan himpunan E, jadi
= {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (3, 3), (3, 4), (4, 4)}
Kelihatan bukan jika  (1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) adalah bagian unsur dari R. Jika begitu R dinyatakan himpunan Refleksif


Example : 
Misalkan = {2, 3, 4, 8, 9, 15}.

Jika kita misalkan relasi yang ada di himpunan memiliki aturan:

(ef) ∈ jika faktor prima dari f

Perlu diteliti/ diketahuin jika(4, 4) ∉ .
Jadi, jelas bahwa tidak  dan bukan bersifat refleksif.

Sifat refleksif memiliki ciri khas dalam pembuktian suatu relasi, seperti:

• Relasi yang memiliki sifat refleksif memiliki matriks dengan unsur utamanya semua bernilai 1, atau mii = 1, untuk = 1, 2, …, n,
• Relasi yang memiliki sifat refleksif jika dibuktikan dalam bentuk graf terarah jadi  di graf tersebut akan ditemukan sebuah  loop pada setiap simpulnya.

2. Simetri (symmetric) dan Anti Simetri (antisymmetric)
Suatu relasi di himpunan memiliki sifat simetri jika 
(ef) ∈ R, jika setiap e∈ , jadi (ef) ∈ R.
Suatu relasi pada himpunan dikatakan tidak simetri jika (e,f) ∈ sementara itu (ef) ∉ R.
Pada suatu relasi dihimpunan mempunyai anti simetri dan misalkan untuk setiap
 a∈ A, (ab) ∈ dan (ba) ∈ diakui jika b.
    Perhatikan bila istilah/ definisi simetri dan anti simetri bukanlah berlawanan, karena suatu relasi  bisa punya kedua sifat itu sekaligus. tapi , suatu relasi tak bisa mempunyai  kedua sifat itu jika dia punya atau memiliki pasangan berurutan atau terurut dengan bentuk
 (ab) yang mana ≠ b.

example: 
Misal adalah sebuah relasi di himpunan Riil, yang dinyatakan oleh :
e R f  bila  & hanya jika e – ∈ Y.
Memeriksa atau menyatakan relasi R memiliki sifat simetri !
Misal e R f  jadi/ maka (– f) ∈ Y, Sementara  (– e) ∈ Z.
Dan bila menyatakan seperti ini memiliki sifat simetri.

Example : 
Buktikan bila relasi  ‘≤’ adalah himpunan Z.  Yang bersifat anti simetri
Jadi jika ≤ dan ≤ berarti f.
Hasilnya adalah  ‘≤’ menjadi/ memiliki sifat anti simetri.

3. Transitif (transitive)
Sebuah atau suatu relasi atau hubungan  pada himpunan mempunyai sifat transitif bila
(ab) ∈ dan (bc) ∈ R, maka (ac) ∈ R, untuk ab∈ A.

example :
Misal E  = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, & relasi  dapat diartikan bila :
e R f  jikalau & hanya bila membagi f, dimana e, f ∈ E
Dan bila kita perhatikan definisi relasi yang terdapat pada himpunan E, jadi :
= {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 8), (3, 3), (3, 6), (3, 9), (4, 4), (4, 8)}
Dan Bila (2, 4) ∈ & (4, 8 ) ∈ terbukti bila  (2, 8 ) ∈ R.
Dan relasi  memiliki sifat transitif.

Example : 
adalah relasi yang ada pada himpunan bilangan Riil yang diketahui atau didefinisikan seperti:
= 5, e, f ∈ E,
Dengan mengikuti relasi pada himpunan E, jadi:
= {(1, 4), (4, 1), (2, 3), (3, 2) }
Buktikan bila  (1, 4) ∈ & (4, 1) ∈ , terapi (1, 1) ∉ R.

Jika seperti ini relasi R bukan atau tidak memiliki sifat transitif.
Sifat transitif memiliki beberapa ciri didalam pembuktian satu relasi , misalkan, sifat transitif di graf yang terarah dinyatakan seperti:

Bila  ada  satu/ sebuah busur dari ke dan busur dari f  ke g, jadi  juga memiliki sebuah busur
Berarah/ diarahkan dari ke g.

Dan saat/ bila  menyajikan suatu relasi transitif didalam bentuk matriks, sebuah relasi transitif tidak memiliki satu ciri khusus di matriksnya.
Like This Article ? :